Iklan

Gerakan Pemuda Jakarta Dukung Irjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si Menjadi Kapolri

REDAKSI
Sabtu, 26 Oktober 2019, 10.44 WIB Last Updated 2020-06-09T16:26:35Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 Gerakan Pemuda Jakarta Dukung Irjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si Menjadi Kapolri

ERAJATENG.COM ■ Pengurus Besar Gerakan Pemuda Jakarta mendorong pemerintah untuk mengajukan usulan baru sebagai Kapolri yakni Irjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si guna menggantikan posisi Jendral Tito Karnavian yang kini telah menduduki posisi sebagai Mendagri.

Panglima Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ) Ade Selon menilai Irjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si lebih layak menggantikan Tito, meskipun saat ini Presiden Joko Widodo telah mengajukan nama lain yakni Komjen Idham Aziz sebagai calon tunggal Kapolri.

"Kami menilai Irjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si lebih layak, karena beliau pemimpin yang tegas, wibawa, santun dan dekat dengan masyarakat, selalu menjalankan semangat PROMOTER," kata Ade, hari ini (26/10).

Dukungan kepada Irjen Pol Gatot Eddy Pramono M.Si untuk dicalonkan sebagai Kapolri, kata Ade berdasarkan hasil rapat dan musyawarah  serta koordinasi dengan jajaran Pengurus Besar Gerakan Pemuda Jakarta.

"Perihal pergantian Kapolri, kami gerakan pemuda Jakarta sudah mengelar rapat evaluasi  dan  koordinasi  jajaran pengurus besar gerakan pemuda Jakarta yang memutuskan memberikan dukungan ke Irjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si," imbuhnya.

Dalam rilisnya yang diterima redaksi hari ini, Ade menyebutkan bahwa guna membuktikan dukungan ini amat serius, PB GPJ rencananya akan menggelar aksi bersama pada senin  dan  rabu  28-30 oktober 2019 mendatang.

Sebelumnya, GPJ juga mengucapkan selamat dan sukses atas terpilihnya Jendral Pol Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam  Negeri. "Semoga amanah dalam melaksanakan tugas 5 tahun ke depan," pungkas Ade.

Sementara itu, Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai, dalam memimpin institusi Polri nantinya, Idham (Calon tunggal Kapolri) cenderung menggunakan pendekatan ala Densus 88 yang lebih condong ke arah penindakan dibanding pencegahan.

"Pak Idham ini juga mempunyai background dari Densus 88. Bayangan saya ke depan ini, style kepemimpinan Polri juga masih menggunakan Densus 88 yang lebih menekankan pada penindakan dari pada pencegahan," kata Bambang kepada Kompas.com, Kamis (24/10/2019).

■ R-0
Komentar

Tampilkan

Terkini