Iklan

BPBD Sukoharjo Pantau Debit Pergerakan Air Bengawan Solo

REDAKSI
Selasa, 18 Februari 2020, 12.11 WIB Last Updated 2020-06-09T16:26:05Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
 BPBD Sukoharjo Pantau Debit Pergerakan Air Bengawan Solo

ERA JATENG ■ Debit air Sungai Bengawan Solo terus mendapat pengawasan ketat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo. Titik pantau utama petugas yaitu di bawah jembatan bacem Telukan, Grogol.

Sementara secara khusus pemantauan dilakukan di posko induk di Jurug, Kota Solo. Hasil status sementara yang diketahui sementara hijau atau stabil. Masyarakat mendengar tentang banjir karena sekarang sudah memasuki puncak musim hujan.

Kepala BPBD Sukoharjo Sri Maryanto, Selasa (18/2) mengatakan, koordinasi antar petugas lintas daerah semakin diintensifkan sekarang. Penyebab kondisi yang terjadi sekarang sudah masuk musim hujan diperkirakan mulai Februari-Maret mendatang.

Curah hujan yang tinggi membuat debit udara di Sungai Bengawan Solo meningkat signifikan. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan banjir di wilayah Sukoharjo.

“Pergerakan debit udara Sungai Bengawan Solo terus kami pantau setiap hari. Terlebih lagi saat hujan meningkat. Pemantauan juga kami lakukan di sungai lain yang bermuara di Sungai Bengawan Solo," katanya.

Sistem tersebut dilakukan mengingat aliran sungai Bengawan Solo juga mengatur suplai udara dari sungai lainnya. Ketika kondisi sungai Bengawan Solo penuh maka air dari sungai lain dipastikan akan meluap dan menyebabkan banjir lokal di wilayah lokal. Hal itu harus disikapi serius BPBD Sukoharjo dengan dilengkapi petugas dan alat pompa penyedot sebagai pembuang.

Khusus untuk alat pompa BPBD Sukoharjo masih membutukan tambahan. Pengajuan sudah dilakukan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) belum terealisasi.

Pompa air diperlukan sebagai alat pembuang udara dari sungai lain disaat persyaratan debit udara di Sungai Bengawan Solo penuh. Hal itu dilakukan mengingat limpasan udara dari Sungai Bengawan Solo bisa menyebabkan banjir.

“Disaat puncak musim hujan seperti sekarang status masih siaga. BPBD Kabupaten Sukoharjo terus bergerak dan dalam perkembanganya memang banjir di Kabupaten Sukoharjo terjadi karena banjir lokal. Berhubungan dengan banjir luapan sungai atau kali lokal dan Sungai Bengawan Solo belum seluruhnya banjir,” lanjutnya.

Sri Maryanto menambahkan, Kondisi wilayah terdampak banjir pada Minggu (16/2) lalu di Kecamatan Nguter dan Bulu sudah terkendali. Meski begitu, BPBD Sukoharjo meminta bantuan pada pihak terkait untuk membantu mengalirkan air sungai karena banyak menemukan soal pengiriman sampah dan material bambu. Pembersihan Ciptanya perlu dilakukan agar aliran udara lancar dan tidak menyebabkan banjir susulan. (KR)


Komentar

Tampilkan

Terkini

ERA SOLO

+