masukkan script iklan disini
Perkenanan saya sebagai penduduk asli yang mencintai sejarah dan warisan budaya Kebumen menyampaikan pemikiran dan usulan terkait nasib lahan serta bangunan bekas Markas Kodim 0709 Kebumen di Kelurahan Panjer, Kebumen.
Saya teringat pesan masyhur Bapak Proklamator kita, Ir Soekarno bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Dan jangan sekali-sekali melupakan sejarah, atau Jas Merah.
Saya mendengar isu yang beredar bahwa lahan bekas Makodim 0709 Kebumen yang notabene milik Perusda Provinsi Jawa Tengah, akan didirikan mall atau pusat perbelanjaan. Secara prinsip saya tidak mau ikut campur dan belum berani berkomentar karena saya belum melihat konsep pusat perbelanjaan yang akan dibangun.
Kemudian daripada itu, saya melihat Kabupaten Kebumen belum memiliki kawasan kota tua yang menjadi pusat sejarah dan wisata edukasi, sebagaimana Kota Tua di Jakarta, Kota Lama di Semarang, dan kawasan kota di kota-kota besar Indonesia.
Di banyak catatan sejarah maupun cerita rakyat, Panjer adalah cikal bakal Kabupaten Kebumen, baik pada masa kerajaan maupun pada masa pendudukan Hindia Belanda. Hingga saat ini pun masih banyak bangunan-bangunan tua bernilai sejarah berdiri di Panjer.
Mulai dari bekas pabrik minyak kelapa Mexolie, bangunan stasiun kereta api, bangunan Rumah Sakit Umum Daerah, kompleks bangunan makodim 0709, hotel Pusaka, gereja Kristen Jawa dan beberapa bangunan tua lainnya.
Kota-kota besar di Indonesia bahkan dunia banyak yang maju dan berkembang dengan tetap mempertahankan bangunan-bangunan tua yang bernilai sejarah. Bangunan-bangunan tersebut dilindungi dan dijaga sebagai cagar budaya. Dikembangkan sebagai obyek wisata sejarah dan pendidikan.
Nah, menurut saya Kabupaten Kebumen bisa merancang kawasan lahan dan bangunan Makodim 0709 dan sekitarnya sebagai Kawasan Kota Lama (KTL) Kebumen. Beberapa bangunan bersejarah dapat dimasukkan sebagai cagar budaya, dirawat dan dikelola sebagai destinasi wisata.
Dipadukan dengan konsep pariwisata modern, saya yakin kawasan lahan dan bangunan bekas makodim 0709 di Panjer dapat menjadi pusat perekonomian yang menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Disisi lain, kita juga telah turut serta "ngurip-urip" warisan sejarah dan pengorbanan rakyat Kebumen para pejuang yang ikut mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Banyak tempat di Panjer yang memiliki history dan menjadi saksi kegigihan pemuda Kebumen dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Dalam sejarah yang lebih lama, Panjer juga menjadi pusat dan cikal bakal berdirinya Kabupaten Kebumen. Pada masa Majapahit dan Mataram Islam, Panjer dikenal sebagai kadipaten yang turut serta menyumbang logistik dan pasukan perang dalam penyerangan ke Batavia.
Jadi, sayang sekali jika bangunan dan sejarah kejayaan Kebumen lama hilang begitu saja, karena bangunan-bangunan tuanya digusur dan dirobohkan untuk didirikan mall atau pusat perbelanjaan.
Demikian uneg-uneg dan pemikiran yang saya tuangkan dalam surat terbuka kepada pemangku kebijakan di Kebumen dan Jawa Tengah, dalam hal ini Bupati Kebumen dan Gubernur Jawa Tengah.
Kebumen, 18 Januari 2020
Arif Yuswandono, pegiat media dan pemerhati kebijakan publik